web directoriesfree CSS templates
Selasa, 18 Desember 2012 - 21:37:07 WIB Dibaca: 99 kali
Lima Pilkada Belum Perhatikan Aspirasi Penyandang Cacat

Jakarta – Penasehat Hak Asasi Disabilitas, General Election for Disability Access (AGENDA), Yusdiana, menilai pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) yang telah terselenggara di lima daerah masih belum memperhatikan kondisi dan aspirasi disabilitas atau penyandang cacat. Demikian hasil evaluasi yang dipantau AGENDA setidaknya dalam lima Pilkada di kawasan Yogyakarta, Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat, DKI Jakarta, Kabupaten Bangka Selatan, serta Tangerang, seperti yang disampaikan kepada GATRAnews, Selasa (18/12).

AGENDA atau Jaringan Pemilu untuk Akses Disabilitas merupakan organisasi koalisi yang terdiri dari sejumlah lembaga pemberdayaan masyarakat serta institusi pengasuh individu disabilitas di kawasan Asia Tenggara. AGENDA bertujuan membela hak-hak kaum disabilitas dalam rangka mendapatkan akses untuk turut serta dalam pesta demokrasi yakni pemilihan umum. 

Padahal, menurut Yusdiana, pada tiap-tiap Pilkada pada masing-masing kawasan tersebut, jumlah pemilih disabilitas lumayan banyak, mencapai sekitar 200-300 orang. “Itu yang tercatat. Tetapi kalau kami tanyakan lagi kepada seorang disabilitas yang ikut nyoblos, mereka menyebutkan setidaknya ada dua atau tiga disabilitas yang tidak ke TPS (Tempat Pemungutan Suara),” kata Yusdiana.

Menurut Yusdiana, kepedulian penyelenggaraan Pilkada terhadap kaum disabilitas sebenarnya lumayan baik. Beberapa perangkat Pemilu, khusus untuk disabilitas tersedia di TPS. “Namun di lapangan kami masih menjumpai para petugas TPS kesulitan melayani mereka sesuai dengan jenis disabilitas mereka,” katanya.

Contohnya, Yusdiana bercerita, ada seorang disabilitas yang bingung kok tidak kunjung dipanggil untuk coblos. Padahal orang yang giliran di belakangnya sudah selesai. Ternyata petugas sudah memanggil namanya tetapi sang disabilitas tentu tidak mendengar karena ia tuna rungu. “Sebab itulah petugas TPS harus cekatan untuk mengantisipasi masalah ini sesuai jenis disabilitas mereka,” kata Manajer Program AGENDA, Yustitia, yang ikut dalam pertemuan dengan GATRAnews.

Selain itu, petugas TPS juga kerap melupakan jika ada pemilih yang menyandang cacat. “Mereka kadang-kadang tidak menyebutkan bahwa di TPS ini juga dilengkapi dengan peralatan khusus untuk tuna netra, misalnya. Padahal penyebutan perangkat itu sudah diatur dalam peraturan yang ada dan wajib disebutkan atau diterangkan kepada khalayak,” kata Yusdiana.
 
Hal lainnya yang ditemukan tim AGENDA adalah lokasi TPS yang membuat para penyandang cacat sulit untuk menjangkaunya. Misalnya dengan adanya banyak anak tangga, lokasi yang sempit, dan sebagainya. Untuk mengatasi berbagai hal itulah, AGENDA kini giat berkampanye agar masyarakat, terutama para pemegang tapuk pimpinan dan pemegang kebijakan “melek” masalah disabilitas.
 
Sumber : Gatra.com
 
Sumber : Ga

Tweet

0 Komentar :


Isi Komentar :
Nama :
Website :
Komentar
 
 (Masukkan 6 kode diatas)

 

 
  Terkini  
  Terpopuler  
  Komentar  
Hasil PILKADA - Real Quick Count
Partai
  • Pendirian Partai HANURA dirintis oleh Wiranto bersama tokoh-tokoh nasional yang menggelar pertemuan di Jakarta pada tanggal 13-14 November 2006.
  • Partai Amanat Nasional (PAN) adalah sebuah partai politik di Indonesia. Asas partai ini adalah "Akhlak Politik Berlandaskan Agama yang Membawa Rahmat bagi Sekalian Alam" . PAN didirikan pada tanggal 23 Agustus 1998
  • Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sebelumnya bernama Partai Keadilan (PK), adalah sebuah partai politik berbasis Islam di Indonesia. PKS didirikan di Jakarta pada 20 April 2002.
  • Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) adalah sebuah partai politik di Indonesia. Lahirnya PDI-P dapat dikaitkan dengan peristiwa 27 Juli 1996
  • Partai Golongan Karya (Partai Golkar), sebelumnya bernama Golongan Karya (Golkar) dan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar), adalah sebuah partai politik di Indonesia.
  • Partai Demokrat adalah sebuah partai politik Indonesia. Partai ini didirikan pada 9 September 2024 dan disahkan pada 27 Agustus 2003.
Tokoh
Ir. H. Joko Widodo
Selasa ,18 Desember 2012 - 16:44:56 WIB

Ir. H. Joko Widodo (lahir di Surakarta, 21 Juni 1961), lebih dikenal dengan nama julukan Jokowi, adalah Wali Kota Surakarta (Solo) selama dua kali masa bakti 2005-2015. Dalam masa jabatannya, ia diwakili F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil walikota. Dia dicalonkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Baca Selengkapnya...
Sri Mulyani Indrawati
Dahlan Iskan
Dr.H.M Hidayat Nur Wahid, M.A
Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla
Temukan Beritapemilu.com di Twitter
Follow @Beritapemilu