Senin, 04 Februari 2013
PILKADA KARANGANYAR: PKS Usung Rohadi Widodo Sebagai Cawabup
PILKADA KARANGANYAR: PKS Usung Rohadi Widodo Sebagai Cawabup
Senin, 04 Februari 2013
KIPP Temukan Dugaan Pelanggaran di PSU Pilkada Kapuas
KIPP Temukan Dugaan Pelanggaran di PSU Pilkada Kapuas
Senin, 04 Februari 2013
Jelang Pilkada Tangerang, PKS Pede dengan Calonnya
Jelang Pilkada Tangerang, PKS Pede dengan Calonnya
Senin, 04 Februari 2013
Dihantam Korupsi, PKS Yakin Menang Pilkada
Dihantam Korupsi, PKS Yakin Menang Pilkada
Kamis, 31 Januari 2013
Quick Count MSCI - Proximity Pilkada Tulungagung : Syahri Mulyo Menang 43.22 %
Quick Count MSCI - Proximity Pilkada Tulungagung : Syahri Mulyo Menang 43.22 %
Rabu, 30 Januari 2013
MSCI dan Proximity akan mengadakan Quick Count Pilkada Tulungagung
MSCI dan Proximity akan mengadakan Quick Count Pilkada Tulungagung
Rabu, 30 Januari 2013
Parpol Sibuk, KPUD Didesak Tetapkan Tahapan Pemilukada
Parpol Sibuk, KPUD Didesak Tetapkan Tahapan Pemilukada
Rabu, 30 Januari 2013
Semua Calon Optimistis Menangi Pilkada Tulungagung
Semua Calon Optimistis Menangi Pilkada Tulungagung
Rabu, 30 Januari 2013
Perguruan Tinggi Dilibatkan dalam Pengawasan Pilkada
Perguruan Tinggi Dilibatkan dalam Pengawasan Pilkada
Rabu, 30 Januari 2013
PILKADA PAPUA: Aman pasca pencoblosan
PILKADA PAPUA: Aman pasca pencoblosan
Selasa, 18 Desember 2012 - 21:37:07 WIB Dibaca: 99 kali
Lima Pilkada Belum Perhatikan Aspirasi Penyandang Cacat
Jakarta – Penasehat Hak Asasi Disabilitas, General Election for Disability Access (AGENDA), Yusdiana, menilai pelaksanaan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) yang telah terselenggara di lima daerah masih belum memperhatikan kondisi dan aspirasi disabilitas atau penyandang cacat. Demikian hasil evaluasi yang dipantau AGENDA setidaknya dalam lima Pilkada di kawasan Yogyakarta, Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat, DKI Jakarta, Kabupaten Bangka Selatan, serta Tangerang, seperti yang disampaikan kepada GATRAnews, Selasa (18/12).
AGENDA atau Jaringan Pemilu untuk Akses Disabilitas merupakan organisasi koalisi yang terdiri dari sejumlah lembaga pemberdayaan masyarakat serta institusi pengasuh individu disabilitas di kawasan Asia Tenggara. AGENDA bertujuan membela hak-hak kaum disabilitas dalam rangka mendapatkan akses untuk turut serta dalam pesta demokrasi yakni pemilihan umum. Padahal, menurut Yusdiana, pada tiap-tiap Pilkada pada masing-masing kawasan tersebut, jumlah pemilih disabilitas lumayan banyak, mencapai sekitar 200-300 orang. “Itu yang tercatat. Tetapi kalau kami tanyakan lagi kepada seorang disabilitas yang ikut nyoblos, mereka menyebutkan setidaknya ada dua atau tiga disabilitas yang tidak ke TPS (Tempat Pemungutan Suara),” kata Yusdiana. Menurut Yusdiana, kepedulian penyelenggaraan Pilkada terhadap kaum disabilitas sebenarnya lumayan baik. Beberapa perangkat Pemilu, khusus untuk disabilitas tersedia di TPS. “Namun di lapangan kami masih menjumpai para petugas TPS kesulitan melayani mereka sesuai dengan jenis disabilitas mereka,” katanya. Contohnya, Yusdiana bercerita, ada seorang disabilitas yang bingung kok tidak kunjung dipanggil untuk coblos. Padahal orang yang giliran di belakangnya sudah selesai. Ternyata petugas sudah memanggil namanya tetapi sang disabilitas tentu tidak mendengar karena ia tuna rungu. “Sebab itulah petugas TPS harus cekatan untuk mengantisipasi masalah ini sesuai jenis disabilitas mereka,” kata Manajer Program AGENDA, Yustitia, yang ikut dalam pertemuan dengan GATRAnews. Selain itu, petugas TPS juga kerap melupakan jika ada pemilih yang menyandang cacat. “Mereka kadang-kadang tidak menyebutkan bahwa di TPS ini juga dilengkapi dengan peralatan khusus untuk tuna netra, misalnya. Padahal penyebutan perangkat itu sudah diatur dalam peraturan yang ada dan wajib disebutkan atau diterangkan kepada khalayak,” kata Yusdiana. Hal lainnya yang ditemukan tim AGENDA adalah lokasi TPS yang membuat para penyandang cacat sulit untuk menjangkaunya. Misalnya dengan adanya banyak anak tangga, lokasi yang sempit, dan sebagainya. Untuk mengatasi berbagai hal itulah, AGENDA kini giat berkampanye agar masyarakat, terutama para pemegang tapuk pimpinan dan pemegang kebijakan “melek” masalah disabilitas.
Sumber : Gatra.com
Sumber : Ga
Tweet
Isi Komentar : |
|