web directoriesfree CSS templates
Kamis, 07 Februari 2013 - 11:02:56 WIB Dibaca: 180 kali
Pilkada Sigi Butuh Rp 15 M

SIGI - Walau Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah  masih lama digelar, namun DPRD Sigi dan Pemkab Sigi sudah ancang-ancang menyiapkan dana untuk perhelatannya dari sekarang. Rencananya, kurun tiga tahun ke depan akan diplot dana untuk pembiayaan Pilkada.

Untuk sementara, setiap tahun akan disisipkan Rp 5 miliar untuk Pilkada. Hingga tahun 2015 mendatang diharapkan sudah terkumpul dana dari APBD sebesar Rp 15 miliar.

Menurut Drs H Ali Hanafie Ponulele, akan disiapkan dana sebesar itu merujuk pada besaran dana Pilkada Sigi tahun 2010 lalu sebesar Rp12 miliar. “Kalau tahun lalu kan Rp12 miliar hanya untuk satu putaran. Kalau 2015 nanti, kita lebihkan Rp3 miliar untuk putaran kedua. Kalau memang tidak ada putaran kedua, sisanya kita kembalikan ke kas daerah,” kata Ali seperti yang dilansir Radar Sulteng (JPNN Group), Kamis (7/2).

Ketua Komisi I yang membidangi pemerintahan ini mengatakan, dibahasnya Raperda tersebut di masa sidang triwulan I tahun 2013 yang kemudian disahkan menjadi Perda, akan menjadi landasan hukum guna mengumpul dana Pilkada 2015. Keberadaan Raperda tersebut sangat tepat sudah diajukan Pemkab Sigi, sehingga ketika waktu Pilkada sudah tiba, daerah tidak kelabakan lagi mempersiapkan dananya.

“Pemkab Sigi sudah tepat. Mereka ajukan sudah Raperdanya untuk disahkan menjadi Perda. Ini akan menjadi landasan hukumnya,”kata politisi Partai Hanura ini ditemui usai paripurna.

Dana Pilkada sifatnya sangat urgen. Termasuk menyiapkan dana untuk putaran kedua, menurut Ali Hanafie jangan sampai diabaikan. Sebab, sudah ada daerah menjadi contohnya akibat dana tak siap, Pilkadanya terancam tertunda. “Kita tidak ingin masalah di daerah lain terjadi di Sigi, dana putaran kedua tak disiapkan,”kata mantan Sekkab Donggala ini.

Saat Raperda tersebut nanti dibahas di tingkat Pansus,  Ali meminta Pemkab Sigi supaya meminta keterangan atau rincian dana dari pihak KPU Sigi terkait dana Pilkada 2015. Apakah estimasi Rp15 miliar sudah mencukupi atau masih kurang, pertimbangan dari KPU sebagai pihak penyelenggara juga sangat penting. “Tetap ada rincian estimasi dari KPU. Apakah di tahun 2015 dana Rp15 miliar itu cukup atau masih perlu ditambah,” pungkasnya.
 
Sumber : JPNN.COM

Tweet

0 Komentar :


Isi Komentar :
Nama :
Website :
Komentar
 
 (Masukkan 6 kode diatas)

 

 
  Terkini  
  Terpopuler  
  Komentar  
Hasil PILKADA - Real Quick Count
Partai
  • Pendirian Partai HANURA dirintis oleh Wiranto bersama tokoh-tokoh nasional yang menggelar pertemuan di Jakarta pada tanggal 13-14 November 2006.
  • Partai Amanat Nasional (PAN) adalah sebuah partai politik di Indonesia. Asas partai ini adalah "Akhlak Politik Berlandaskan Agama yang Membawa Rahmat bagi Sekalian Alam" . PAN didirikan pada tanggal 23 Agustus 1998
  • Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sebelumnya bernama Partai Keadilan (PK), adalah sebuah partai politik berbasis Islam di Indonesia. PKS didirikan di Jakarta pada 20 April 2002.
  • Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) adalah sebuah partai politik di Indonesia. Lahirnya PDI-P dapat dikaitkan dengan peristiwa 27 Juli 1996
  • Partai Golongan Karya (Partai Golkar), sebelumnya bernama Golongan Karya (Golkar) dan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar), adalah sebuah partai politik di Indonesia.
  • Partai Demokrat adalah sebuah partai politik Indonesia. Partai ini didirikan pada 9 September 2024 dan disahkan pada 27 Agustus 2003.
  • Jakarta : Kemenangan Partai Keadilan Sejahtera dalam beberapa pemilihan kepala daerah (pilkada) diyakini karena mesin politik partai tersebut terus mengalami regenerasi.

    "Faktor pemenangan terbesar adalah mesin politik. Saya berbeda dengan pengamat yang mengatakan kemenangan kami mengandalkan calon," kata Presiden PKS Anis Matta di Jakarta, Selasa (16/4/2024).

    Anis menambahkan, kasus yang menimpa Presiden PKS terdahulu Luthfi Hassan Ishaq tidak memiliki pengaruh besar untuk urusan pilkada. "Kasus ini (Luthfi Hasan) sangat dekat dengan Pilkada Jabar dan Sumut, dan kasus itu tidak ada pengaruhnya," ujarnya.

    Ia menegaskan PKS menciptakan tokoh ketika yang bersangkutan masuk ke dalam partai, berbeda dengan partai lain. Mesin partai bekerja secara efektif sehingga menjadikan seorang guru bahasa Arab bernama Ahmad Heryawan menjadi Gubernur Jawa Barat.

    "Seorang guru bahasa Arab Ahmad Heryawan dilatih dan disiapkan menjadi pemimpin (Gubernur Jawa Barat), dan mampu diterima," terang Anis. (Yus)
Tokoh
Ir. H. Joko Widodo
Selasa ,07 Februari 2013 - 16:44:56 WIB

Ir. H. Joko Widodo (lahir di Surakarta, 21 Juni 1961), lebih dikenal dengan nama julukan Jokowi, adalah Wali Kota Surakarta (Solo) selama dua kali masa bakti 2005-2015. Dalam masa jabatannya, ia diwakili F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil walikota. Dia dicalonkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Baca Selengkapnya...
Sri Mulyani Indrawati
Dahlan Iskan
Dr.H.M Hidayat Nur Wahid, M.A
Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla