Jumat, 04 Mei 2012 - 21:56:47 WIBLSI: Peta Politik Berubah Tajam di 2012Diposting oleh : Administrator
Kategori: politik
- Dibaca: 67 kali
Tweet
Peneliti Utama Lembaga Survey Indonesia
(LSI) Saiful Mujani memprediksi akan terjadi pergeseran peta politik
yang tajam di 2012. Menurutnya, tahun itu partai-partai mulai menerapkan
strategi jelang pemilu 2014.
"Apakah akan lonjong atau bulat.
Saya memprediksi akan ada perubahan peta politik, akan ada pergeseran,"
kata Saiful Mujani saat diskusi "Peta Politik dan Hukum Tahun 2012,"
Jumat 9 Desember 2011.
Menurut Saiful, formasi baru pimpinan
Komisi Pemberantasan Korupsi jilid III yang diputuskan di Komisi III DPR
berpeluang menaikkan status kasus Century dari penyelidikan ke
penyidikan. Sebab, para calon yang terpilih itu merupakan hasil kompromi
fraksi-fraksi yang menilai ada pelanggaran pidana dalam kasus Century.
"Terpilihnya
pimpinan KPK baru dengan target spesifik itu membuat beban tersendiri
bagi KPK. Dan, Abraham harus membuktikan janjinya itu," kata Saiful.
Menurut
dia, bila kasus Century ditingkatkan ke penyidikan, bagi politisi, itu
bisa menjadi amunisi yang cukup mengolahnya menjadi isu besar. "Bagi
politisi tidak mesti harus ada yang masuk penjara, tapi naik ke tingkat
penyidikan konstelasi sudah bisa berubah signifikan," kata Saiful.
Saiful
mengungkapkan, bagi sejumlah politisi, kasus Century dianggap selesai
bila mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani dan Boediono yang saat itu
menjabat Gubernur Bank Indonesia dinyatakan bersalah dan masuk penjara.
Target lebih besarnya memakzulkan presiden dan wakil presiden yang
berkuasa saat ini.
"Karena dari awal cukup kuat aspirasi bahwa
pasangan ini menang tidak dengan benar. Kuat keyakinan presiden dan
wakil presiden menang dengan cara tidak benar. Itu target maksimal,"
ujarnya.
Saiful juga menangkap gelagat sejumlah partai yang mulai
memanaskan usul agar DPR penggunaan hak menyatakan pendapat. Dengan
syarat dukungan 2/3 anggota Dewan setuju, tidak sulit syarat minimal itu
terpenuhi dengan konstelasi politik seperti sekarang. Sebab, koalisi
tidak benar-benar solid.
"Kalau kita lihat itu Demokrat tidak
bisa sendirian, dia cuma 26 persen. Setidaknya harus menjaga PAN dan
PKB. Selanjutnya PKB tinggal menawar dapat apa. Yang akan terjadi
kemudian barter," ujarnya.
Namun demikian, meski upaya barter
dilakukan, Saiful tetap melihat hak menyatakan pendapat berpeluang
terwujud. Bila hak menyatakan pendapat bergulir, maka akan terjadi hiruk
pikuk.
"Sepanjang tahun akan terus terjadi seperti ketika
angket Century berlangsung. Bukan soal menang kalah dalam menyatakan
pendapat, itu cukup potensial mengubah konstelasi dukungan rakyat," kata
Saiful. (eh)
VIVAnews
0 Komentar :
Isi Komentar :