SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akhirnya buka suara terkait polemik pencalonan dirinya dalam Pilwali 2015. ...
» selengkapnya
Kategori: pilpres
JAKARTA - Nama Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso muncul dalam hasil survei yang dirilis Survey dan Polling Indonesia (SPIN). Nama Priyo disebut sebagai calon wakil presiden yang cocok dipasangkan dengan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo sebagai calon presidennya.
Dalam survei SPIN, secara angka psikologi politik diketahui bahwa pemilih yang berlatarbelakang suku Jawa ada kecenderungan untuk memilih calon pemimpin nasional 2014 yang berasal dari suku yang sama dengan dirinya.
Sedangkan pemilih luar Jawa ada kecenderungan untuk membuka ruang bagi calon yang berbeda etnis dengan dirinya.
Selain nama-nama tersebut, muncul juga nama Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang dipasangkan dengan Joko Widodo sebagai capres dan cawapresnya, juga nama Joko Widodo dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani.
"Saat kami tawarkan komposisi pilihan pasangan yang berlatarbelakang kesukuan, maka 51,4 persen publik sangat setuju dan setuju tentang kombinasi pada pesta demokrasi 2014 ada Jawa-Jawa," kata peneliti SPIN Danny Indrianto dalam konferensi pers hasil penelitian SPIN: Preferensi Publik Terhadap Etnis Pada Pesta Demokrasi 2014, di Jakarta, Minggu (23/2/2024) kemarin.
Untuk kombinasi luar Jawa-Jawa, sebanyak 49,5 persen sangat setuju dan setuju. Sebanyak 18,8 persen tidak setuju, 10,9 persen sangat tidak setuju, dan 20,6 persen tidak tahu. Untuk luar Jawa sendiri, 47 persen sangat setuju, 17,10 persen tidak setuju, 11,20 persen sangat tidak setuju, dan 24,40 persen tidak tahu.
"44,6 persen sangat setuju dan setuju kombinasi luar Jawa-luar Jawa, 25,7 persen tidak setuju, 16,9 persen sangat tidak setuju, dan 12,5 persen tidak tahu," ujarnya.
Danny menjelaskan, kombinasi jawa- jawa kurang diminati karena, jumlah pemilih suku Jawa terbanyak diantara suku-suku lainnya. Kedua, latarbelakang para calon pemimpin nasional 2014 juga kebanyakan bersuku Jawa.
"Baik yang bertarung di kelas presiden maupun yang di wakil presiden," tandasnya.
Survei dilaksanakan 1 Januari 2014 hingga 15 Februari 2014 dengan responden 1.090 orang. Metodenya menggunakan Simple Random Sampling dengan margin error 2,99 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan dengan tatap muka dan kuisioner.
Sumber : TRIBUNNEWS.COM
SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akhirnya buka suara terkait polemik pencalonan dirinya dalam Pilwali 2015. ...
JAKARTA - Anggota Panitia Kerja (Panja) Rancangan Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) dari fraksi PKB, ...
Surabaya - Meski ada wacana penolakan pencalonan Tri Rismaharini, namun DPC PDI Perjuangan Surabaya belum mengambil sikap ...
"Ketua DPR seharusnya otomatis jadi hak partai pemenang Pemilu." Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membantah akan ...
Jakarta - Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Refrizal turut bersuara terkait pemilihan Walikota Depok, Jawa ...
Depok - Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Nurul Arifin menyatakan siap menjadi calon Wali ...
Jember - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional Jember, Jawa Timur, Evi Lestari, masih bersemangat terjun dalam ...
Jakarta - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) rencananya akan dimulai lagi pada 2015 mendatang. Sedikitnya ada 203 Pilkada ...