JAKARTA, Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) menilai ada lima titik rawan dalam proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. ...
» selengkapnya
Kategori: pemilu
JAKARTA - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 masih diwarnai dengan pencalonan presiden dari kalangan jenderal purnawirawan TNI.
Setidaknya ada 4 calon Presiden (Capres) yang bakal bertarung memperebutkan kursi Presiden yakni Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) TNI Wiranto yang diusung Partai Hanura, Mantan Pangkostrad Jenderal (Purn) TNI Prabowo Subianto yang diusung Partai Gerindra serta Mantan KSAD Jenderal (Purn) Pramono Edhie Wibowo dan Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Endriartono Sutarto. Dua jenderal yang disebutkan terakhir adalah peserta konvensi Capres Partai Demokrat.
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN), Umar S Bakry, mengatakan, secara umum tokoh berlatar belakang militer masih didambakan publik untuk menjadi Presiden ataupun Wakil Presiden.
Dalam setiap survei yang dilakukan lembaganya, harapan publik kepada sosok berlatar belakang militer selalu mengemuka.
"Jika kita tanyakan kepada publik mana lebih diinginkan, capres berlatar belakang sipil atau militer, lebih dari 60 persen masih menghendaki tokoh dengan background militer," kata Umar kepada wartawan di Jakarta, Minggu (23/2/2024).
Umar menambahkan, pada dasarnya publik merindukan seorang pemimpin yang tegas dan dalam asosiasi publik sikap tegas itu umumnya menjadi karakter seorang militer. Itulah alasan mengapa capres dan cawapres berlatar belakang militer lebih didambakan publik.
Di tempat terpisah, Guru Besar Universitas Indonesia (UI) Prof Salim Said menegaskan purnawirawan dari kalangan TNI tidak boleh dilarang untuk mencalonkan Presiden sebagai itu merupakan hak setiap warga negara Indonesia.
"Setiap ada yang bertanya, kenapa purnawirawan TNI lagi-lagi mau jadi presiden, saya selalu jawab bahwa setiap orang boleh jadi presiden," kata Salim Said, dalam diskusi "Inilah Demokrasi" di Jakarta, Minggu (23/2/2024).
Menurut dia Indonesia kekinian masih memerlukan sosok purnawirawan TNI sebagai pemimpin nasional.
Sebagai doktor ilmu politik spesialisasi peranan tentara, Salim Said mengatakan di negara sebesar Indonesia ini memang masih dibutuhkan purnawirawan TNI memimpin Indonesia. "Saya selalu jawab berulang bahwa seorang presiden, purnawirawan TNI, status di masyarakat sama semua sebagai WNI. Boleh jadi Capres, calon DPR, pengusaha, apa saja boleh jadi capres sesuai aturan berlaku," kata Salim Said.
Sumber : Tribunnews.com
JAKARTA, Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) menilai ada lima titik rawan dalam proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2014. ...
JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengkhawatirkan, banyak calon anggota legislatif (caleg) petahana yang berani ...
SURYA Online, SURABAYA - Wakil Ketua DPR RI Priyo Budi Santoso (PBS) menjadikan ketua rukun tetangga dan ketua rukun warga ...
SURABAYA - Gubernur Jawa Timur telah mengeluarkan surat keputusan (SK) pergantian antarwaktu (PAW) anggota DPRD dari PKNU, ...
SURABAYA - Mantan ketua KPU Surabaya Eko Sasmito terpilih sebagai Ketua KPU Jatim periode 2014-2019. Eko terpilih, setelah lima ...
JAKARTA - Nama Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso muncul dalam hasil survei yang dirilis Survey dan Polling Indonesia (SPIN). ...
JAKARTA - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 masih diwarnai dengan pencalonan presiden dari kalangan jenderal purnawirawan ...
JAKARTA Sekretaris Jenderal Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Tjahjo Kumolo berpendapat ada pihak-pihak yang sedang fokus ...