SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akhirnya buka suara terkait polemik pencalonan dirinya dalam Pilwali 2015. ...
» selengkapnya
Kategori: pilkada
SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akhirnya buka suara terkait polemik pencalonan dirinya dalam Pilwali 2015. Ini setelah persoalan tersebut kini dinilai telah menimbulkan berbagai opini warga kota Surabaya.
"Kami tahu itu, makanya saya ngomong biar jelas," kata Risma, Senin (8/9/2024).
Dia menjelaskan, dirinya tidak akan mempersoalkan akan dicalonkan PDIP lagi atau tidak dalam Pilwali 2015. Baginya jabatan itu amanah dari Tuhan. Demikian juga jika sudah banyak partai yang bersiap mengusungnya sebagai Wali Kota periode 2015 - 2020 mendatang belum pernah ada pembicaraan apapun.
"Wong saya nomor telepun saja tidak punya, bagaimana mau bicara," ucap Risma.
Secara pribadi, lanjut Risma, dirinya tidak menginginkan jabatan seorang Wali Kota kepada siapapun. Karena jabatan itu memang tidak boleh diminta dari Tuhan. Dan apabila Tuhan menghendaki memberi amanah maka terjadilah apa yang dikehendaki-Nya.
Jabatan Wali Kota, ungkap dia, sangat berat tanggung jawabnya. Dirinya yang diawal menjabat sampai tidak bisa bekerja dalam beberapa bulan karena berbagai persoalan hingga sekarang masih merasa punya utang pada rakyat Surabaya.
Dan utang tersebut harus bisa dikembalikan dengan kerja keras memberikan yang terbaik bagi rakyat Kota Surabaya. Baik itu dalam membawa menuju ke arah kehidupan yang sejahtera dan terjamin perputaran ekonominya.
"Untuk itu, kepala ini selalu pusing memikirkan apa yang terbaik bagi rakyat Surabaya. Jadi Wali Kota itu tidak mudah ngomong begini begitu, karena Wali Kota itu harus adil dan bijaksana kepada semuanya," ucap Risma.
Lebih lanjut dikatakan Risma, Tuhan itu telah mengatur semuanya. Dirinya yang awalnya tidak mengenal partai dan sebagainya namun dikenalkan dengan PDIP yang mengusungnya menjadi Wali Kota Surabaya. Demikian juga kedepan tentunya Tuhan telah mengaturnya. Apakah akan kembali diberi amanah menjadi Wali Kota atau tidak.
Dia mengaku, ketika dirinya santer dibicarakan menempati posisi salah satu Menteri di Kabinet Presiden terpilih Jokowi langsung menemui Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Dimana ketika bertemu dengan Megawati secara jelas menyampaikan tidak mau menjadi menteri. Alasannya karena masih terikat kontrak lima tahun dengan rakyat Surabaya sehingga tidak mungkin meninggalkanya.
"Alasan itu diterima Bu Mega dan beliau tidak mempersoalkan jika saya menolak jadi menteri," ujar Risma.
Oleh karena percaya terhadap kehendak Tuhan, papar Risma, dirinya sudah mengurus kepindahan sebagai PNS Pemkot Surabaya menjadi PNS di ITS. Ini dilakukannya jika nantinya Tuhan berkehendak untuk menjadikanya sebagai Dosen dan itu pasti akan dijalankanya sepenuh hati.
"Kami tidak akan bisa menentang kehendat Tuhan. Kami pasti akan menjalaninya," tandas Risma.
Sebelumnya mantan Wali Kota dan mantan Wakil Wali Kota Surabaya, Bambang Dwi Hartono menyatakan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) berat untuk kembali mencalonkan Tri Rismaharini sebagai Calon Walikota Surabaya periode 2015 - 2020.
Pasalnya, Tri Rismaharini dinilai tidak pernah menjalankan perintah Partai hingga kini untuk menjalin komunikasi tiga pihak dalam menjalankan pemerintahan. Yakni pihak eksekutif partai dalam hal itu DPC PDIP dengan legislatif PDIP dan Wali Kota serta Wakil Wali Kota.
"Perintah selalu berkoordinasi tripartid itu tidak pernah dijalankan Wali Kota yang diusung PDIP. Artinya ya berat jika akan mencalonkanya kembali dalam Pilwali 2015 mendatang," kata Bambang DH yang juga Wakil Ketua DPD PDIP Jawa Timur.
Meskipun pernyataan Bambang DH tersebut telah dibantah Ketua DPC PDIP Surabaya, Whisnu Sakti Buana kalau pernyataan itu bukan resmi keputusan PDIP, namun pernyataan itu pun kini telah menjadi pembicaraan warga Kota Surabaya.
Pasalnya, Tri Rismaharini telah banyak membawa perubahan signifikan Kota Surabaya menjadi lebih baik.
SURABAYA - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini akhirnya buka suara terkait polemik pencalonan dirinya dalam Pilwali 2015. ...
JAKARTA - Anggota Panitia Kerja (Panja) Rancangan Undang-undang Pemilihan Kepala Daerah (RUU Pilkada) dari fraksi PKB, ...
Surabaya - Meski ada wacana penolakan pencalonan Tri Rismaharini, namun DPC PDI Perjuangan Surabaya belum mengambil sikap ...
"Ketua DPR seharusnya otomatis jadi hak partai pemenang Pemilu." Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membantah akan ...
Jakarta - Anggota Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Refrizal turut bersuara terkait pemilihan Walikota Depok, Jawa ...
Depok - Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Nurul Arifin menyatakan siap menjadi calon Wali ...
Jember - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai Amanat Nasional Jember, Jawa Timur, Evi Lestari, masih bersemangat terjun dalam ...
Jakarta - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) rencananya akan dimulai lagi pada 2015 mendatang. Sedikitnya ada 203 Pilkada ...