Golkar Harus Minta Maaf ke Masyarakat Banten

Kategori: partai



JAKARTA- Direktur Pusat Kajian Anti Korupsi (Pukat) Universitas Gajah Mada (UGM), Oce Madril menilai terjeratnya Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah sebagai tersangka kasus dugaan suap penanganan sengketa Pilkada Lebak dan korupsi proyek pengadaan Alat kesehatan (Alkes) di Provinsi Banten membuat citra partai Golkar semakin terpuruk.
 
Alasannya, posisi Atut sebagai Wakil Bendahara Umum Golkar akan menimbulkan opini kalau partai berlambang pohon beringin itu merupakan tempat "bermainnya" para koruptor.
 
"Ini pastinya akan merugikan citra Partai Golkar karena akan dianggap sebagai partai tempat bermainnya koruptor. Apalagi kita tahu Ratu Atut adalah petinggi dan elit Partai Golkar dan dia menguasai Banten selama ini, kemudian Golkar di Banten sangat tergantung dengan Atut," katanya kepada Okezone, Selasa (17/12/2023).
 
Untuk itu, tentu harapan Golkar sangat tergantung dengan pelaku korupsi dan memberikan penilaian partai berwarna kuning itu seakan-akan melegalkan cara-cara korupsi untuk membiayai dan membesarkan partai.
 
"Hal-hal semacam ini merugikan, dan tidak ada cara lain selain meminta Ratu Atut untuk mundur dari jabatan Gubernur,"tukasnya.
 
Bahkan, sambung Oce, kalau diperlukan Partai Golkar harus meminta maaf kepada warga Banten atas perilaku kadernya itu.
 
"Kalau perlu Partai Golkar menyampaikan minta maaf ke warga Banten atas kasus Atut," pungkasnya.

Berita Terkait




    Komentar :




    Isi Komentar :




    Berita Terbaru