web directoriesfree CSS templates
Jumat, 15 Maret 2013 - 10:13:59 WIB Dibaca: 189 kali
"Nyalon" Pilkada, Kapolda Sumsel Mengundurkan Diri

PALEMBANG — Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) tengah menyiapkan nama untuk mengisi jabatan yang akan ditinggalkan Kapolda Sumatera Selatan (Sumsel) Irjen Pol Iskandar Hasan. Jenderal bintang dua ini memutuskan untuk mengundurkan diri karena tengah fokus mengikuti Pemilihan Kepala Daerah Sumatera Selatan

"Iya memang benar Kapolda Sumsel Irjen Pol Iskandar Hasan ini telah melayangkan surat pengunduran diri, tercatat dalam keputusan nomor surat 1137/III/2013/13 Maret," kata Kabid Humas Polda Sumsel AKBP D Jarod Padakova ketika ditemui di Masjid Mapolda, Kamis (14/03/2024) malam. Terkait pencalonannya untuk pilkada, Iskandar pun sudah mendaftar menjadi bakal calon gubernur ke KPU Sumatera Selatan.

Meski sudah melayangkan surat pengunduran diri, menurut Jarod ,tugas Kapolda masih tetap dijalankan Iskandar sampai ada jawaban dari Kapolri. Berdasarkan aturan Polri, bila ada anggotanya berlaga dalam pemilihan kepala daerah, yang bersangkutan harus mengajukan pengunduran diri. 

Iskandar, yang menggandeng Hafisz Tohir, telah mendaftar menjadi pasangan bakal calon kepala daerah untuk pemilu gubernur yang dijadwalkan berlangsung pada 6 Juni 2013. Mereka maju dengan dukungan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Bintang Reformasi (PBR).

Sementara itu, Ketua Umum Garda Muda Nasional, Kuntum Basa, menyatakan, sebagai organisasi sayap PAN, mereka menyambut baik pasangan bakal calon gubernur-wakil gubernur Sumatera Selatan Iskandar Hasan-Hafisz Tohir tersebut. "Ini pasangan terbaik dan anugerah Tuhan. Pasangan yang bersih dan wajah baru dan mereka adalah harapan perubahan masyarakat Sumsel," ujarnya.

Iskandar pernah menjadi kapolda di tiga provinsi, yaitu Bangka Belitung, Aceh, dan Sumatera Selatan. "Harapannya, Sumsel nantinya menjadi provinsi yang bersih dari kejahatan, narkoba, dan lain-lain," kata Kuntum.

 Sumber : Kompas.com


Tweet

0 Komentar :


Isi Komentar :
Nama :
Website :
Komentar
 
 (Masukkan 6 kode diatas)

 

 
  Terkini  
  Terpopuler  
  Komentar  
Hasil PILKADA - Real Quick Count
Partai
  • Pendirian Partai HANURA dirintis oleh Wiranto bersama tokoh-tokoh nasional yang menggelar pertemuan di Jakarta pada tanggal 13-14 November 2006.
  • Partai Amanat Nasional (PAN) adalah sebuah partai politik di Indonesia. Asas partai ini adalah "Akhlak Politik Berlandaskan Agama yang Membawa Rahmat bagi Sekalian Alam" . PAN didirikan pada tanggal 23 Agustus 1998
  • Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sebelumnya bernama Partai Keadilan (PK), adalah sebuah partai politik berbasis Islam di Indonesia. PKS didirikan di Jakarta pada 20 April 2002.
  • Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) adalah sebuah partai politik di Indonesia. Lahirnya PDI-P dapat dikaitkan dengan peristiwa 27 Juli 1996
  • Partai Golongan Karya (Partai Golkar), sebelumnya bernama Golongan Karya (Golkar) dan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar), adalah sebuah partai politik di Indonesia.
  • Partai Demokrat adalah sebuah partai politik Indonesia. Partai ini didirikan pada 9 September 2024 dan disahkan pada 27 Agustus 2003.
  • Jakarta : Kemenangan Partai Keadilan Sejahtera dalam beberapa pemilihan kepala daerah (pilkada) diyakini karena mesin politik partai tersebut terus mengalami regenerasi.

    "Faktor pemenangan terbesar adalah mesin politik. Saya berbeda dengan pengamat yang mengatakan kemenangan kami mengandalkan calon," kata Presiden PKS Anis Matta di Jakarta, Selasa (16/4/2024).

    Anis menambahkan, kasus yang menimpa Presiden PKS terdahulu Luthfi Hassan Ishaq tidak memiliki pengaruh besar untuk urusan pilkada. "Kasus ini (Luthfi Hasan) sangat dekat dengan Pilkada Jabar dan Sumut, dan kasus itu tidak ada pengaruhnya," ujarnya.

    Ia menegaskan PKS menciptakan tokoh ketika yang bersangkutan masuk ke dalam partai, berbeda dengan partai lain. Mesin partai bekerja secara efektif sehingga menjadikan seorang guru bahasa Arab bernama Ahmad Heryawan menjadi Gubernur Jawa Barat.

    "Seorang guru bahasa Arab Ahmad Heryawan dilatih dan disiapkan menjadi pemimpin (Gubernur Jawa Barat), dan mampu diterima," terang Anis. (Yus)
Tokoh
Ir. H. Joko Widodo
Selasa ,15 Maret 2013 - 16:44:56 WIB

Ir. H. Joko Widodo (lahir di Surakarta, 21 Juni 1961), lebih dikenal dengan nama julukan Jokowi, adalah Wali Kota Surakarta (Solo) selama dua kali masa bakti 2005-2015. Dalam masa jabatannya, ia diwakili F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil walikota. Dia dicalonkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Baca Selengkapnya...
Sri Mulyani Indrawati
Dahlan Iskan
Dr.H.M Hidayat Nur Wahid, M.A
Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla