Prabowo Kalahkan Elektabilitas Jokowi di Riset Vox Populi Survey

Kategori: pilpres



Lembaga riset Vox Populi Survey mengeluarkan riset elektabilitas terbarunya. Hasilnya, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra adadi peringkat tertinggi dengan hasil 33,1 persen, Disusul Megawati Soekarnoputri (15,4 persen), dan Joko  Widodo (Jokowi) (10,1 persen). Riset tersebut menggunakan hampir 4.000 responden secara nasional.

"Kami juga menanyakan kriteria presiden ideal pilihan rakyat. Hasilnya sebesar 45,9 persen akan memilih capres yang berlatarbelakang militer. Sisanya, sebesar 41,3 persen memilih sipil, dan yang belum memberikan jawaban adalah 10,3 persen," kata Hendrykus Sihaloho, Direktur Eksekutif Vox Populi Survey di Jakarta, Minggu (12/1/2024).
 
Menurut Hendrykus, hasil survei juga mendapat temuan bahwa saat ini rakyat menginginkan suatu perubahan besar terhadap pengelolahan pemerintahan yang selama ini sangat korup, lemah serta tidak punya rasa percaya diri dan selalu dilecehkan oleh negara tetangga. Mereka yang berpendapat seperti itu memberikan kontribusi elektabilitas terhadap Prabowo paling tinggi yaitu 33,1 persen.

Hendrykus menambahkan, keterpilihan Prabowo sebesar 33,1  persen dikarenakan dia memiliki Strong Leaderships  yang kuat di antara seluruh capres. Bahkan, Prabowo Subianto dianggap sebagai antitesa dari gaya kepemimpinan SBY yang selama ini dianggap bertanggungjawab atas terbentuknya pemerintahan yang korup, penakut, tebar pesona, buang badan (memindahkan tanggung jawab dan kesalahan ke pihak lain), dan peragu.
 
Temuan survei juga mendapati bahwa popularitas dan elektabilitas Megawati Soekarnoputri masih diatas Jokowi, yaitu sebesar 15,4  persen sedangkan Jokowi 10,1  persen. Jawaban responden sangat menarik karena Jokowi dinilai belum memiliki strong leadership yang kuat dibandingkan Megawati.

Hal ini tercermin dari ketidakberanian Jokowi untuk mendeklarasikan diri sebagai capres  pada pemilu 2014.

"Namun demikian elektabilitas Jokowi bisa naik jika segera mendeklarasikan dirinya untuk maju sebagai capres," kata Hendrykus.

Menurutnya, dalam temuan survei tersebut didapati bahwa tipe Jokowi hampir mirip dengan SBY pada tahun 2004 yaitu menunggu keputusan  Megawati. Jika Megawati menolak, maka akan dianggap sebagai pendzoliman, dan akan tetap maju dengan berbagai cara.
 
Hendrykus juga memaparkan hasil survey capres lainnya, seperti Wiranto yang walaupun sudah gencar beriklan hanya memiliki tingkat elektabilitas 8,4  persen. Sedangkan Aburizal Bakrie tingkat eletabilitasnya hanya 7,4  persen hal ini disebabkan oleh ingatan masyarakat terhadap kasus lumpur Lapindo masih melekat.

Hanya Dahlan Iskan tokoh non-parpol yang memiliki elektabilitas tertinggi yaitu 7,3  persen. Hatta Rajasa hanya memiliki eletabilitas 1,7 persen dikarenakan dalam temuan survei masyarakat berpendapat bahwa Hatta Rajasa dianggap akan melindungi keluarga SBY jika dikemudian hari bermasalah dengan hukum dan dugaan tindak pidana korupsi

Hendrykus juga menyimpulkan hasil surveinya yang menggarisbawahi bahwa parpol dan calon presiden capres jangan hanta berpikir soal popularitas tanpa kerja nyata dan elektabilitas.

"Jika ingin sukses pada Pemilu 2014, mereka harus mengutamakan platform program sebagai bagian penting dalam memberikan edukasi politik kepada masyarakat dan mengangkat martabat bangsa," kata Hendrykus Sihaloho.

Sumber: TRIBUNNEWS

Berita Terkait




Komentar :




Isi Komentar :




Berita Terbaru