22.4 C
Indonesia
Friday, May 3, 2024

Dosen Paramadina: Kemerosotan Demokrasi dan Etika Politik Berimbas pada Konflik Beragama

JAKARTA – Dosen Magister Ilmu Agama Universitas Paramadina, Dr Herdi Sahrazad menyoroti adanya beberapa konflik yang masih terjadi di antara kelompok beragama pada satu tahun belakangan.

“Contohnya adalah persekusi terhadap Ahmadiyah dan konflik antara Sunni-Syiah,” kata Sahrazad dalam diskusi “Evaluasi Akhir Tahun Bidang Sosial Keagamaan” yang digelar Universitas Paramadina, Jakarta pada Senin (11/12/2023).

Diskusi yang dimoderatori oleh Dhea Meghatruh itu menghadirkan sejumlah pembicara, yakni Ihsan Ali Fauzi, MA. (Direktur PUSAD Universitas Paramadina), Dr. M. Subhi Ibrahim (Kaprodi Magister Ilmu Agama Universitas Paramadina), dan Dr. Budhy Munawar Rachman (Direktur PCRP Universitas Paramadina).

Menurut Sahrazad, faktor penyebab terjadinya konflik di Indonesia masih (secara tidak langsung, red) berkisar pada bidang sosial, keagamaan dan politik.

“Kemerosotan praktik demokrasi dan etika politik merupakan faktor utama yang melanggengkan sistem kapitalisme di Indonesia,” jelas Sahrazad.

Sistem ini membuat masyarakat miskin semakin miskin, sementara kelompok masyarakat kaya semakin kaya.

Kemiskinan yang terpelihara di kalangan masyarakat bawah, lanjut Sahrazad, hanya akan menghalangi kesadaran terhadap kehidupan beragama yang toleran dan plural.

“Dengan demikian multikulturalisme beragama akan semakin sulit tercapai,” tegasnya.

“Perlu adanya komitmen yang kuat terhadap penegakan prinsip keadilan dan toleransi, baik pada level negara maupun masyarakat sipil,” tuntas Sahrazad.

Berita Terbaru
Populer Minggu Ini

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here