web directoriesfree CSS templates
Senin, 26 November 2023 - 13:13:03 WIB Dibaca: 287 kali
Kekerasan Terhadap Wartawan Meningkat Jelang Pemilu 2014

JAKARTA - Kasus kekerasan terhadap wartawan diprediksi bakal meningkat jelang Pemilu 2014. Wartawan menjadi salah satu sasaran pelaku tindak kekerasan karena pekerjaan ini kerap masuk dalam pusaran orang-orang yang terlibat dalam persaingan politik.

"Bagaimanapun Pemilu penuh dengan persaingan. Apalagi jelang Pemilu 2014 juga ada Pilkada. Suasana persaingan ini juga ikut melibatkan media," kata Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Eko Maryadi, Minggu (25/11/2023).

Sialnya, meski hanya sebagai penyampai informasi, mereka yang merasa dirugikan dengan isi pemberitaan akan menyerang wartawan. "Biasanya, massa yang tidak terima akan menyerang wartawan," jelasnya.

Kasus kekerasan terhadap wartawan menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Data yang dihimpun AJI, pada 2009 ada 37 kasus, pada 2010 ada 51 kasus, pada 2011 ada 49 kasus dan pada 2012 hingga Oktober ada 45 kasus.

Motif di balik kekerasan terhadap wartawan, diakuinya, bermacam-macam. Namun, kebanyakan memang berkaitan dengan pekerjaan. Padahal, saat ini Undang-Undang Kamnas belum disahkan.

"Salah satu upaya kita adalah terus mengawal penuntasan kasus ini. Seperti kasus pemukulan terhadap wartawan di Riau, kita ingin memastikan apakah pelakunya diperiksa di Mahkamah Militer," pungkasnya.
 
Sumber : Okezone.com

Tweet

0 Komentar :


Isi Komentar :
Nama :
Website :
Komentar
 
 (Masukkan 6 kode diatas)

 

 
  Terkini  
  Terpopuler  
  Komentar  
Hasil PILKADA - Real Quick Count
Partai
  • Pendirian Partai HANURA dirintis oleh Wiranto bersama tokoh-tokoh nasional yang menggelar pertemuan di Jakarta pada tanggal 13-14 November 2006.
  • Partai Amanat Nasional (PAN) adalah sebuah partai politik di Indonesia. Asas partai ini adalah "Akhlak Politik Berlandaskan Agama yang Membawa Rahmat bagi Sekalian Alam" . PAN didirikan pada tanggal 23 Agustus 1998
  • Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sebelumnya bernama Partai Keadilan (PK), adalah sebuah partai politik berbasis Islam di Indonesia. PKS didirikan di Jakarta pada 20 April 2002.
  • Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) adalah sebuah partai politik di Indonesia. Lahirnya PDI-P dapat dikaitkan dengan peristiwa 27 Juli 1996
  • Partai Golongan Karya (Partai Golkar), sebelumnya bernama Golongan Karya (Golkar) dan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar), adalah sebuah partai politik di Indonesia.
  • Partai Demokrat adalah sebuah partai politik Indonesia. Partai ini didirikan pada 9 September 2024 dan disahkan pada 27 Agustus 2003.
  • Jakarta : Kemenangan Partai Keadilan Sejahtera dalam beberapa pemilihan kepala daerah (pilkada) diyakini karena mesin politik partai tersebut terus mengalami regenerasi.

    "Faktor pemenangan terbesar adalah mesin politik. Saya berbeda dengan pengamat yang mengatakan kemenangan kami mengandalkan calon," kata Presiden PKS Anis Matta di Jakarta, Selasa (16/4/2024).

    Anis menambahkan, kasus yang menimpa Presiden PKS terdahulu Luthfi Hassan Ishaq tidak memiliki pengaruh besar untuk urusan pilkada. "Kasus ini (Luthfi Hasan) sangat dekat dengan Pilkada Jabar dan Sumut, dan kasus itu tidak ada pengaruhnya," ujarnya.

    Ia menegaskan PKS menciptakan tokoh ketika yang bersangkutan masuk ke dalam partai, berbeda dengan partai lain. Mesin partai bekerja secara efektif sehingga menjadikan seorang guru bahasa Arab bernama Ahmad Heryawan menjadi Gubernur Jawa Barat.

    "Seorang guru bahasa Arab Ahmad Heryawan dilatih dan disiapkan menjadi pemimpin (Gubernur Jawa Barat), dan mampu diterima," terang Anis. (Yus)
Tokoh
Ir. H. Joko Widodo
Selasa ,26 November 2012 - 16:44:56 WIB

Ir. H. Joko Widodo (lahir di Surakarta, 21 Juni 1961), lebih dikenal dengan nama julukan Jokowi, adalah Wali Kota Surakarta (Solo) selama dua kali masa bakti 2005-2015. Dalam masa jabatannya, ia diwakili F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil walikota. Dia dicalonkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Baca Selengkapnya...
Sri Mulyani Indrawati
Dahlan Iskan
Dr.H.M Hidayat Nur Wahid, M.A
Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla