Rabu, 14 Agustus 2013
Khofifah Janjikan Rp 800 Juta Tiap Asrama Ponpes
Khofifah Janjikan Rp 800 Juta Tiap Asrama Ponpes
Rabu, 14 Agustus 2013
Kedatangan Khofifah di Kediri Disambut Tangis Muslimat
Kedatangan Khofifah di Kediri Disambut Tangis Muslimat
Rabu, 14 Agustus 2013
Gus Ipul Rangkul Suara Muslimat NU Pasuruan
Gus Ipul Rangkul Suara Muslimat NU Pasuruan
Rabu, 14 Agustus 2013
Himpunan Generasi Muda Madura Pilih Dukung Khofifah
Himpunan Generasi Muda Madura Pilih Dukung Khofifah
Rabu, 14 Agustus 2013
Buntut Debat Kandidat di Televisi Bagi Bambang DH
Buntut Debat Kandidat di Televisi Bagi Bambang DH
Rabu, 14 Agustus 2013
Status Bakal Calon Diperpanjang
Status Bakal Calon Diperpanjang
Rabu, 14 Agustus 2013
Bakal Calon Bingung Jadwal Pilgub
Bakal Calon Bingung Jadwal Pilgub
Rabu, 14 Agustus 2013
Proximity: Elektabilitas KarSa 54,5 Persen, Khofifah 13,3 Persen
Proximity: Elektabilitas KarSa 54,5 Persen, Khofifah 13,3 Persen
Selasa, 13 Agustus 2013
Bambang DH Blusukan di Terminal Arjosari
Bambang DH Blusukan di Terminal Arjosari
Selasa, 13 Agustus 2013
Pasangan Berkah Target Satu Putaran
Pasangan Berkah Target Satu Putaran
Senin, 26 November 2023 - 13:13:03 WIB Dibaca: 287 kali Kekerasan Terhadap Wartawan Meningkat Jelang Pemilu 2014
JAKARTA - Kasus kekerasan terhadap wartawan diprediksi
bakal meningkat jelang Pemilu 2014. Wartawan menjadi salah satu sasaran
pelaku tindak kekerasan karena pekerjaan ini kerap masuk dalam pusaran
orang-orang yang terlibat dalam persaingan politik.
"Bagaimanapun Pemilu penuh dengan persaingan. Apalagi jelang Pemilu 2014 juga ada Pilkada. Suasana persaingan ini juga ikut melibatkan media," kata Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Eko Maryadi, Minggu (25/11/2023). Sialnya, meski hanya sebagai penyampai informasi, mereka yang merasa dirugikan dengan isi pemberitaan akan menyerang wartawan. "Biasanya, massa yang tidak terima akan menyerang wartawan," jelasnya. Kasus kekerasan terhadap wartawan menunjukkan peningkatan setiap tahunnya. Data yang dihimpun AJI, pada 2009 ada 37 kasus, pada 2010 ada 51 kasus, pada 2011 ada 49 kasus dan pada 2012 hingga Oktober ada 45 kasus. Motif di balik kekerasan terhadap wartawan, diakuinya, bermacam-macam. Namun, kebanyakan memang berkaitan dengan pekerjaan. Padahal, saat ini Undang-Undang Kamnas belum disahkan. "Salah satu upaya kita adalah terus mengawal penuntasan kasus ini. Seperti kasus pemukulan terhadap wartawan di Riau, kita ingin memastikan apakah pelakunya diperiksa di Mahkamah Militer," pungkasnya.
Sumber : Okezone.com
Tweet
Isi Komentar : ![]() |
|
