web directoriesfree CSS templates
Senin, 29 Oktober 2012 - 10:02:58 WIB Dibaca: 331 kali
Upaya Dahlan Iskan Hentikan Budaya 'Sapi Perah', Jangan Kaitkan dengan Pilpres

JAKARTA - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) La Ode Ida menyentil politisi yang menganggap sikap Dahlan Iskan sebagai upaya membangun pencitraan dalam menghadapi Pilpres 2014. Pernyataan Dahlan itu, kata La Ode, seharusnya disikapi secara dewasa dengan pikiran yang jernih.
 
"Jika kita larut dalam serangan itu (membela diri, Red), para pejabat bangsa akan selalu resisten terhadap informasi dan upaya perbaikan terhadap perilaku buruk penyelenggara negara," katanya.
 
Salah seorang politikus yang mengaitkan pernyataan Dahlan dengan pencitraan Pilpres 2014 adalah Ketua DPR Marzuki Alie. "Marzuki Alie tidak perlu tersinggung, apalagi marah, lalu menyerang balik Dahlan Iskan," kata La Ode.
 
Pernyataan Dahlan itu, anjur La Ode, sebaiknya diterima sebagai input yang konstruktif untuk memperbaiki citra DPR. Sikap resisten, tegas Laode, menunjukkan karakter figur yang enggan untuk melakukan perbaikan. Dengan kata lain, membiarkan terus tereproduksinya budaya buruk berupa penyalahgunaan kewenangan dalam penyelenggaraan negara. "Publik akan menangkap itu kalau kita menuduh apa yang disampaikan Dahlan sebagai bentuk pencitraan," tegasnya.
 
Menurut dia, daripada menyudutkan Dahlan dengan isu pencitraan, Marzuki dan politisi DPR lain sebaiknya menangkap fenomena faktual yang ada. "Minta secara rinci siapa-siapa oknum yang dimaksud oleh Dahlan Iskan itu," kata senator dari Sultra tersebut.

La Ode lantas menegaskan, setiap warga negara memiliki hak untuk membangun pencitraan dan menaikkan "rating" dalam menyongsong Pilpres 2014. Apalagi, para pejabat dan politikus yang menganggap dirinya layak dan atau dianggap pantas oleh masyarakat untuk tampil sebagai capres atau cawapres. "Apa yang dilakukan Dahlan itu seharusnya wajib kita beri apresiasi," tegas Laode.
 
Secara terpisah, desakan agar Dahlan membeberkan secara terbuka nama anggota dewan yang "minta jatah" ke BUMN terus mengalir. Bahkan, tidak hanya itu. Dahlan juga diminta untuk melapor ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait hal tersebut.

"Oleh karena itu, tidak ada jalan lain. Dalam waktu secepatnya Dahlan harus mengumumkan nama oknum tersebut dan melaporkan ke aparat penegak hukum," kata anggota Komisi III dari Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin.

Menurut dia, langkah penyelesaian polemik soal surat edaran dan pernyataan Dahlan itu hanya bisa dituntaskan dengan mengumumkan secara terbuka nama anggota dewan yang dimaksud. "Apalagi, anggota dewan saat ini kan sedang reses.

Konstituen di dapil pasti gencar mempertanyakan. Ini akan memengaruhi citra kami di mata konstituen," imbuh ketua Departemen Pemberantasan Korupsi dan Mafia Hukum DPP PD tersebut.

"Kami mendukung apa yang disampaikan Dahlan asalkan tidak sekadar lontaran pernyataan," imbuh Didi.
 
Sumber : JPNN.COM

Tweet

0 Komentar :


Isi Komentar :
Nama :
Website :
Komentar
 
 (Masukkan 6 kode diatas)

 

 
  Terkini  
  Terpopuler  
  Komentar  
Hasil PILKADA - Real Quick Count
Partai
  • Pendirian Partai HANURA dirintis oleh Wiranto bersama tokoh-tokoh nasional yang menggelar pertemuan di Jakarta pada tanggal 13-14 November 2006.
  • Partai Amanat Nasional (PAN) adalah sebuah partai politik di Indonesia. Asas partai ini adalah "Akhlak Politik Berlandaskan Agama yang Membawa Rahmat bagi Sekalian Alam" . PAN didirikan pada tanggal 23 Agustus 1998
  • Partai Keadilan Sejahtera (PKS), sebelumnya bernama Partai Keadilan (PK), adalah sebuah partai politik berbasis Islam di Indonesia. PKS didirikan di Jakarta pada 20 April 2002.
  • Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) adalah sebuah partai politik di Indonesia. Lahirnya PDI-P dapat dikaitkan dengan peristiwa 27 Juli 1996
  • Partai Golongan Karya (Partai Golkar), sebelumnya bernama Golongan Karya (Golkar) dan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar), adalah sebuah partai politik di Indonesia.
  • Partai Demokrat adalah sebuah partai politik Indonesia. Partai ini didirikan pada 9 September 2024 dan disahkan pada 27 Agustus 2003.
  • Jakarta : Kemenangan Partai Keadilan Sejahtera dalam beberapa pemilihan kepala daerah (pilkada) diyakini karena mesin politik partai tersebut terus mengalami regenerasi.

    "Faktor pemenangan terbesar adalah mesin politik. Saya berbeda dengan pengamat yang mengatakan kemenangan kami mengandalkan calon," kata Presiden PKS Anis Matta di Jakarta, Selasa (16/4/2024).

    Anis menambahkan, kasus yang menimpa Presiden PKS terdahulu Luthfi Hassan Ishaq tidak memiliki pengaruh besar untuk urusan pilkada. "Kasus ini (Luthfi Hasan) sangat dekat dengan Pilkada Jabar dan Sumut, dan kasus itu tidak ada pengaruhnya," ujarnya.

    Ia menegaskan PKS menciptakan tokoh ketika yang bersangkutan masuk ke dalam partai, berbeda dengan partai lain. Mesin partai bekerja secara efektif sehingga menjadikan seorang guru bahasa Arab bernama Ahmad Heryawan menjadi Gubernur Jawa Barat.

    "Seorang guru bahasa Arab Ahmad Heryawan dilatih dan disiapkan menjadi pemimpin (Gubernur Jawa Barat), dan mampu diterima," terang Anis. (Yus)
Tokoh
Ir. H. Joko Widodo
Selasa ,29 Oktober 2012 - 16:44:56 WIB

Ir. H. Joko Widodo (lahir di Surakarta, 21 Juni 1961), lebih dikenal dengan nama julukan Jokowi, adalah Wali Kota Surakarta (Solo) selama dua kali masa bakti 2005-2015. Dalam masa jabatannya, ia diwakili F.X. Hadi Rudyatmo sebagai wakil walikota. Dia dicalonkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Baca Selengkapnya...
Sri Mulyani Indrawati
Dahlan Iskan
Dr.H.M Hidayat Nur Wahid, M.A
Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla